Sabtu, 30 November 2013

Langkah pertama Set-up Driverack 260

Selamat Sore para Hadirin, kalo tadi saya sudah membahas tentang apa itu DLMS atau Drive Rack sekarang waktunya saya memposting langkah set-up Drive Rack DBX-260. Baiklah, tanpa lebar panjang langsung saja saya persilahkan para hadirin untuk membacanya.


Langkah pertama Set-up Driverack 260

Banyak permasalahan saat perpindahan dari sistem manual beralih ke sistem management speaker. Banyak anggapan kita perlu belajar lagi untuk menguasahi sistem managemant speaker itu, atau yang kita lebih kenal Driverack.

   Banyak dari teman-teman cukup kesulitan untuk memulai menggunakan Dbx Driverack 260, langkah awal dan langkah yang paling signifikan yaitu membangun sistem routing dari driverack 260.

Sistem Routing: Proses pengiriman data signal dengan meneruskan dari jaringan satu dengan jaringan yang lain. 

   Dengan kata lain, secara sederhana kita seperti membangun sistem secara manual, hanya ditampilkan secara digital di Driverack 260. Untuk itu kita perlu mengetahui fasilitas yang disediakan disediakan di Driverack itu sendiri.

Secara sederhana kita proses routing itu sendiri, di bagi menjadi langkah-langkah seperti berikut:
Langkah-langkah menggunakan DriveRack260:
1. Hidupkan mixer anda, dan pastikan volume master mixer anda mati.
Hidupkan Driverack 260 anda. Hidupkan power amplifier anda sebelah kanan dan kiri, dan pastikan volume amplifier anda belum terbuka (posisi 0db)

2. Sekarang mari kita buat system speaker managemen yang benar, di sistem ini kita menggunakan speaker JBL SRX series sebagai contoh. Sekarang “tekan” dan “tahan” tombol Wizard

3. Kamu sekarang mempunyai pilihan untuk memilih Sistem setup atau Auto EQ wizard, kamu dapat memilih dengan scrolling (data whell) dengan cara memutarnya. Sebagai contoh kita akan menggunkan Sistem Setup. Pilih Sistem setup lalu tekan tombol “next”

4. Sebagai contoh kita menggunakan GEQ, pilih dengan memutar data whell lalu tekan. Tekan tombol “next” setelah itu.
Nb: GEQ harus dipilih jika nanti kita akan menggunakan Auto Eq wizard

5. Pilih Compresor dengan data whell untuk insert 1(pertama), lalu tekan tombol “next”

6. Pilih AFS (Auto Feedback Suspresion) dengan data whell untuk insert 2(kedua), lalu tekan tombol “next”

7. Putar dengan data whell sampai menemukan brand dan seri speaker yang akan anda gunakan sebagai system anda. Sebagai contoh ini kita menggunakan JBL series (JBL SRX 4702x) yang akan kita gunakan dalam system kita. Jika speaker anda anda tidak ada dalam list, silahkan pilih “custom”. Lalu tekan tombol “next”

Nb: Jika anda memilih custom, speaker turning harus di set secara manual (jika diperlukan)

 8. Pilih dengan data whell sampai menemukan brand dan seri  sub speaker yang akan anda gunakan. Sebagai contoh kita menggunakan JBL SRX series (JBL SRX 4718x).  Jika speaker anda tidak ada dalam list, silahkan pilih “custom”. Lalu tekan tombol “next”

Nb: Jika anda memilih custom, speaker turning harus di set secara manual (jika diperlukan)

 9. Pilih sampai menemukan Crown CE 2000, jika kita menggunakan power amplifier itu. Pilih custom jika tidak ada dalam list.

Nb: Jika kita memilih Custom “gain” amplifier dam parameter limiternya kita harus set secara manual.

 10. Putar sampai anda menemukan sensitivity dari power amplifier yang anda gunakan. Sebagi contoh kita menggunakan Crown CE 2000, yang mempunyai sensitivity 1,4V. Kita dapat menemukan sensitivity di buku manual power amplifer anda. Tekan tombol “next”

 11. Putar data whell samapi knop dispalay di LCD driverack 260 sama dengan level knob power amplifier yang anda gunakan sebagai High Amp. Tekan tombol “next”.

 12. Lakukan hal yang sama pada power amplifier yang anda gunakan sebagai Sub speaker, Sebagai contoh kita menggunakan Crown CE 4000, atur Sensitivity dan gain power amplifier anda.

Nb: jika kita menggunakan Custom “Gain” dan parameter “Limiter” harus diset secara manual.

 13. Set low amplifer anda ke “Normal”, jika kita menggunakan sistem yang “normal”. Putar data whell jika anda ingin menggunakan system “brigde”

14. Silahkan pilih sistem routing yang biasa anda gunakan. Di contoh ini kita menggunakan LH,RH,LSUB,RSUB. Yang berarti Speaker Kanan atas (LH) dan Speaker Kanan bawah (LSUB). Lalu tekan tombol “next”

*Tekan data whell untuk proses load program baru
 Program baru akan terselesaikan, lalu tekan tombol “next”

15. Setelah itu keluar dari menu, dan lalu tekan tombol ”Load” untuk menyimpan sistem  routing yang telah anda buat.

Nb: untuk sistem routing anda dapat kita edit kembali, caranya dengan menekan tombol ”Setup”. 

Setelah anda melakukan proses routing, selanjutnya kita dapat melakukan proses yang lain dalam Driverack 260.

itu saja postingan saya kali ini mengenai langkah awal set-up driverack atau DLMS DBX-260

SEMOGA BERMANFAAT

Apa itu DLMS...?? (Driverack DBX-260)

Saya menulis Postingan Ini karena banyak Sound Man tidak tahu apa itu DLMS, banyak yang mengira DLMS adalah router dari alat meereka.
Sebenarnya Apa itu DLMS
..?
DLMS adalah kependekan dari "Digital Loudspeaker  Management System" atau biasa disebut Drive Rack / Management.. DLMS sendiri memiliki berbagai merk antara lain DBX, Behringer, dll.
Berikut adalah beberapa ulasan saya mengenai Drive Rack / Management Merk DBX _260


Driverack DBX-260

DBX Driverack  260 adalah salah satu DLMS (Digital Loudspeaker Mnagement System) keluaran dari perusahaan Harman. Yang tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi bagaimana kualitas dari produk ini. Disinin saya memandumu untuk mengerti kemampuan penuh dari DriveRack 260. Dengan mengkombinasikan komponen berbeda, kemungkinan konfigurasi yang tak terbatas. Setelah kamu cukup mengerti Driverack 260, kita menganjurkan kamu untuk mengadakan percobaan dan menemukan cara yang paling efektif dan efisien untuk menjalankan sistemmu dengan memanfaatkan proses dari DriveRack260.

       Pengertian Driverack 260
 
       Dbx DriveRack 260 adalah alat yang cukup efektif untuk menentukan sistem routing output FOH kita ataupun sistem monitoring kita. Dengan proses managenent speaker dan equlaisation setiap output. Alat ini diantara Mixer dan Power amplifier, yang begitu simple tanpa  harus melalui proses routing kabel yang lain. Dan, meminimalisir terjadinya noise suara routing kita.

DriveRack ®  260 Fitur:

• Advanced Feedback Suppression™/ Meminimalisir feedback

• 2.7 Seconds of Alignment and Zone Delay/ Delay ruangan proses

• RS-232 PC GUI control/ Dapat dihubungkan dengan perangkat computer/portable

• Classic dbx® Compression and Limiting/ Compresor dan Limiter

• Graphic and Parametric EQ/ Equalizer Grafik dan parametic 

• Independent Input and Output Processing

• Auto-EQ Function/  Equaliser tuning

• Full Bandpass, Crossover, and Routing Configurations

• Auto Gain Control/ Pengatur Gain

• Pink Noise Generator and full-time RTA / generator noise dan RTA analizer

• Setup Wizard with JBL® and Crown® Components/ Preset set up JBL speaker

• Security Lockout

• Wall Panel Control Input

 Sisi  Belakang
editan 260 rear 

1. IEC Power Cord Receptacle
DriveRack 260 dapat menggunakan power supply yang bekerja diarea 100V-120V dari frekuensi 50Hz-60Hz (untuk domestic model). An IEC cord juga terdapat versi yang dapat diterima di 220V-240V anatra frekuensi dari 50Hz-60Hz.

2. Power Switch                                                                                                      
Power untuk menghidupkan dan mematikan driverack 260.
Note: Dbx professional audio me-rekomendasikan agar driverack 260 sudah terhubung dengan power amplifier saat akan menghidupkan dan mematikan driverack 260

3. PC Connection
DC-9 conection digunakan untuk mengirimkan dan menerima informasi dari GUI interface saat melakukan pembaharuan proses routing anda

4. RS485 Zone Control Input (RJ-45 connector type)
Koneksi input yang digunakan untuk mengirimkan informasi dan menghidupkan ZC wall controllers.

5. Outputs 1-6
Out koneksi driverack 260 yang menawarkan 6 (enam) output balance XLR

6+7. Inputs 1-2
Input koneksi driverack 260 yang menawarkan 2 (dua) input balance XLR

8. RTA Input Jack
Input balance XLR digunakan untuk menghubungkan RTA microphone, yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi pink noise dan equalizer di dalam ruangan saat kita menggunakan auto equalization wizard

 Panel Depan
260Front_lg

LCD Display
Display LCD dari Driverack 260 bagian yang paling vital untuk pemakai dalam memberikan informasi dari Driverack 260 yang terdiri dari: Signal routing, proses editing dan fumgsi setup wizard. Display LCD juga menampilkan jika terjadi “clip” di dispaly

Data Wheel
Data wheel dari Driverack 260 digunakan untuk memutar menu program, memilih program, parameter select dan mengedit parameter.

Function Buttons
Tombol fungsi dari Driverack 260 juga digunakan sebagai semau editing dan fungsi navigasi dari Driverack 260. Liat sesi 2.1 and 2.2 untuk deskripsi detail dari beberapa fungsi tombol

Input Meters
Driverack 260 meberikan 2 user input parameter, 6 output light meters dari range -30 to +22dBu. Memberikan sinyal monitor setelah ada input masukan.

Threshold Meters
digunakan untuk mengetahui level dari limiter, Auto Gain Conntrol, compresor

Output Mutes
6 (enam) output tombol mute yang bekerja secara sendiri dari semua output yang ada di driverack260

Output Meters
Driverack 260 memberikan pengguna dengan 6 lampu indicator output yang bekerja secara independen.

sekarang sudah jelas kan apa itu DLMS? sekian dahulu tulisan ini..
silahkan berkomen ria...


#semoga bermanfaat

SOUNDMAN dan SOUND ENGINEER samakah tugas mereka..??

      
Sebagai seorang soundman muda, mungkin saya SoundMan termuda dimuka negeri ini...hehehe.. :D . Tulisan ini mungkin akan menuntun anda mengetahui sebenarnya antara Soundman dan Sound Engineer.. OK tanpa memperlebar waktu langsung to the point saja, saya mengucapkan selamat membaca. Semoga bermanfaat

     Apa yang terlintas dibenak Anda ketika mendengar kata “soundman”? Mungkin adalah sosok yang mengoperasikan seperangkat sound system, atau mungkin seseorang yang mengabdikan dirinya di bidang sound system? Yang jelas, kata soundman sudah sangat terikat dengan bidang sound system dan seluk beluknya.

     Bagi sebagian besar orang, menjadi seorang operator sound system atau soundman bukanlah perkara mudah. Bagaimana tidak?, seorang soundman harus mengatur semua suara yang masuk (input) dan mengubahnya menjadi output yang nyaman didengar oleh audience atau peserta. Seorang soundman harus menjaga suara tetap jelas, jernih, natural, dan seimbang tanpa bertolak belakang dengan sisi artistik dan estetika dekorasi ruangan (khusus live sound engineering). Bahkan, jika ada kekurangan atau kesalahan dalam proses input-output, soundman-lah yang harus bertanggung jawab.
Sebuah frase opini yang berlaku di kalangan soundman berbunyi, “tugas serta tanggung jawab seorang soundman melebihi tugas dan tanggung jawab elemen acara yang lain”. Jacob Soesilo, trainer dan direktur Sound System School (sebuah institusi yang bergerak dibidang sound training and consulting) mengatakan bahwa dalam mendukung jalannya acara, faktor soundman (yang berkualitas) amat penting. Sebab, tanpa soundman berarti acara tidak dapat berjalan.
Sound Engineer
Selain soundman, dikenal pula istilah sound engineer. Apakah soundman sama dengan sound engineer? Ataukah berbeda? Jawabannya adalah berbeda. Berdasarkan penelitian kecil independen saya, sebagian besar masyarakat awam tidak tahu secara detil perbedaan keduanya, bahkan ada yang sama sekali belum bisa membedakan antara kedua profesi tersebut. Jika dipersentasekan, 90% (9 dari 10) masyarakat awam belum/tidak bisa membedakan esensi soundman dengan sound engineer.
Pada hakikatnya, sound engineer bertugas melakukan penelitian, perancangan, dan perawatan terhadap produk sound system agar menghasilkan suara yang berkualitas. Sedangkan soundman bertugas mengoperasikan produk sound system agar suatu acara atau proyek live sound engineering berjalan dengan baik.
Bila dianalogikan pada kapal yang sedang berlayar, soundman ibarat nakhkoda kapal yang bertanggungjawab mengoperasikan kapal agar tetap melaju tanpa hambatan. Bagaimana dengan sound engineer? Sound engineer ialah kaptennya yang bertanggungjawab merancang segala keputusan terhadap laju kapal. Tidak hanya pada laju kapal, kapten (baca: sound engineer) juga memiliki tanggungjawab dalam desain kapal sebelum dilayarkan.
Kemampuan
Karena memiliki esensi yang bertolak belakang/berbeda, soundman dan sound engineer juga memiliki kemampuan dasar yang berbeda pula. Soundman harus memiliki kemampuan dan teori dasar yang mumpuni untuk mengoperasikan perangkat sound system dengan baik (dalam hal ini, tanpa gangguan teknis). Kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah teknis ketika sedang bertugas juga wajib dimiliki.

Bagaimana dengan sound engineer? Tentu tidak sulit menjawabnya. Jawabannya, sound engineer dituntut untuk memiliki kemampuan dalam hal akurasi perhitungan dan penelitian terhadap desain produknya. Sound engineer juga harus mampu merawat produk-produknya agar kualitas tetap terjaga.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa tugas dan tanggung jawab seorang sound engineer lebih berat daripada soundman. Saya tidak menanggapi hal itu sebagai pernyataan yang salah atau benar. Yang jelas, keduanya berbeda dan tidak dapat disamakan. Soundman bukanlah sound engineer dan sound engineer bukanlah soundman. Anda tertarik untuk menjadi salah satu dari kedua profesi tersebut? Kunjungi institusi pendidikan bidang sound engineering terdekat di kota Anda.

Jumat, 29 November 2013

TIPs BERGUNA BAGI SOUNDMAN

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIKETAHUI SOUNDMAN


Tes Polarity tanpa Phase-Checker

Penting sekali bagi kita memastikan bahwa sambungan + dan – dari kabel speaker kita tidak terbalik sehingga speaker-speaker kita In-Phase satu sama lain. Gejalanya Out-Phase adalah nada-nada low / bas menghilang. Tetapi bila anda tidak yakin dan tidak memiliki alat PHASE-CHECKER, maka tes sambungan kabel speaker anda dengan cara berikut :
1. Putar CD lagu yang banyak mengandung nada low/bass. Keraskan speaker low (subwoofer) dan dengarkan bunyi basnya baik-baik.
2. Setelah itu kecilkan volume dan balik kabel speaker di salah satu speaker (Yang tadinya + kini menjadi -, yang tadinya – menjadi +). Besarkan kembali CD tersebut.
Sambungan kabel + dan – yang benar adalah yang menghasilkan bunyi low paling besar. Selamat mencoba – Kbapps.com

Headphone

Headphone berguna untuk tugas mixing, tetapi ingat, suara ruangan kita (ambiance) berbeda sedikit dengan apa yang kita dengar di headphone. Untuk mendapatkan mixing yang baik harus dilakukan tanpa headphone, yaitu dengan mendengar apa yang penonton dengar. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengatur suara dengan benar – Dr. Dale A. Robbins

 

SPL noise lingkungan kerja

Berikut adalah data SPL lingkungan (noise) untuk keperluan set-up sound system di lapangan :
- Batas pendengaran manusia 130 dB
- Obrolan manusia secara normal 40 - 60 dB
- Jalan raya yang sibuk dari jarak 10 meter 60 - 80 dB
- Televisi di rumah dari jarak 1 meter + 60 dB
- Ketukan palu dari jarak 1 meter + 100 dB
Agar terdengar jelas, sound kita harus ber SPL lebihi dari noise lingkungan di atas - wikipedia

 

Bunyi B, P dan T dalam rekaman

Dalam rekaman vokal, seringkali sang vokalis menimbulkan ledakan bunyi PLOSIVE tiap kali mengucapkan hurup B, P dan T. Hal ini juga kerap terjadi walaupun saya sudah menggunakan windscreen.
Untuk mengatasi ini, saya sering menggunakan sebatang pinsil dan meletakkannya di antara bibir vokalis dan mic waktu rekaman. Percaya atau tidak, cara ini sangat ampuh - AJ studio 15

 

Tuning ruangan

Salah satu hal penting dalam pembuatan studio musik adalah tuning ruangan agar berespons flat. Menggunakan EQ untuk tuning ruangan studio tidak disarankan, karena bunyi di tiap posisi dalam ruangan berbeda-beda.
Penggunaan absorber (penyerap) dan diffuser (pemecah pantulan) akan menolong lebih baik dalam tuning ruangan. Absorber dan diffuser juga dapat menolong mengurangi bunyi pantulan reverb.
Apapun bentuk ruangannya, maka tips berikut dapat digunakan :
Coba tepuk tangan 1 kali di berbagai posisi dalam ruangan, dengarkan apakah ada bunyi tertentu tetap tinggal setelah tepukan berhenti. Bila nada menonjol tersebut adalah nada high / mid, maka gunakan absorber tipis seperti foam atau fiberglass. Letakkan bahan tersebut di berbagai tempat agar bunyi high / mid tersebut berkurang Penggunaan diffuser berbentuk sirip atau petak-petak juga dapat mengurangi bunyi high-mid ini.
Selalu tempatkan bass-trap di sudut-sudut ruangan dan siku atap. Menggunakan karpet atau alas-telur tanpa bass-trap akan membuat ruangan anda menjadi mati (tanpa high-mid) tetapi sekaligus juga boomy – Ethan Winner

 

Musisi bandel

Banyak panggung live-music beruntung mendapatkan musisi berbakat di panggungnya. Tetapi kadangkala ada beberapa pemusik yang merasa perlu bermain keras. Masalah ini makin menjadi-jadi apabila pemusik tersebut dapat mengontrol sendiri volumenya melalui amplinya. Operator sound akan sulit sekali mendapatkan mix yang baik bila pemusik ini menaikkan volumenya sehingga menutupi yang lain. Meminta pemusik tersebut mengecilkan suaranya biasanya tidak ampuh. Suara akan mengecil sementara, lalu kemudian membesar lagi.
Untuk mengatasi hal ini, maka jelaskan pada musisi tersebut bahwa anda sangat ingin agar hadirin mendapat sound terbaik yang enak dan nyaman. Minta pemusik tersebut untuk mempercayai anda. Sebagai langkah kedua, rekam penampilan mereka dengan sebuah mic atau handycam, lalu saksikan bersama pemusik tersebut. Rekaman ini akan menjadi bukti nyata bahwa pemusik tersebut terlalu keras ! – SoundAudioSystem

 

Membuat ruangan bersuara indah

Hanya ada satu hal yang membuat ruangan bersuara indah : REVERB. Reverb yang memantulkan seluruh frekuensi secara merata dalam jumlah yang cukup akan dapat membuat ruangan bersuara indah. Bila reverb terlalu panjang, maka kejelasan suara akan berkurang.
Mendesain ruangan dengan baik jauh lebih murah dibandingkan memperbaikinya kemudian. Dalam membuat ruangan yang baik soundnya, ada 3 hal yang harus diperhatikan :
1. Gelombang bas harus dapat terbentuk sempurna. (Frekuensi 20 Hz memerlukan jarak min. 17,5 meter baru terbentuk sempurna). Ruangan kecil sebaiknya memiliki atap yang tinggi, sehingga gelombang bas dapat berjalan lengkap dan terbentuk sempurna.
2. Dimensi ruangan tidak boleh kelipatan angka yang sama. Misalnya panjang 6 meter, lebar 12 meter, dengan tinggi 3 meter. Dimensi ini akan menimbulkan masalah serius dengan munculnya frekuensi tertentu yang dapat menyebabkan feedback.
3. Tidak ada (atau seminimal mungkin) dinding paralel atau atap paralel. Kemiringan 12 derajat akan sangat menolong menghilangkan terlalu banyak pantulan, sehingga feedback dapat dihindari.
Setelah itu semua selesai dan ruangan masih memantulkan terlalu banyak echo, penggunaan panel ABSORPTION dan panel DIFFUSION akan sangat menolong. Bantuan ahli akustik diperlukan dalam hal ini – disadur dari Matt PCMus

 

Pertempuran di panggung

Di panggung live, kadang-kadang pemusik mengeluh : "sulit sekali memonitor suara instrumen saya di panggung ini".
Kesulitan ini terjadi karena panggung biasanya hingar-bingar. Keadaan hingar-bingar terjadi  karena semua adu keras dengan memperbesar bunyi ampli masing-masing. Sebaiknya tiap ampli tidak terlalu keras tetapi pemusiknya tetap dapat memonitor bunyinya dengan baik. Untuk mengatasinya coba lakukan hal-hal berikut :
1. Pertama-tama, pindahkan arah hadap masing-masing ampli / monitor. Contoh : Ampli gitar hadap kiri, ampli keyboard agak mendongak hadap kanan, dsb. Tentunya tetap menghadap ke pemain terkait.
2. Coba tonjolkan suara instrumen pemusik di monitor nya masing-masing. Misalnya di monitor pemain gitar, kecilkan bunyi instrumen lain yang di monitor tersebut sehingga suara gitarnya menjadi menonjol. Jadi pemain gitar mendengar suara gitar nya melalui 2 speaker : amplinya dan monitornya. Setelah itu, minta pemain gitar tersebut mengecilkan amplinya. Otomatis maka bunyi gitar di atas panggung akan menjadi kecil dan fokus hanya ke pemain gitar saja. Hal ini akan mengurangi 'hingar bingar' panggung.
3. Perhatikan cara bermain para pemusik di panggung. Jika kita mendengar bahwa suara gitar menutupi suara keyboard (atau sebaliknya), maka coba minta para pemusik untuk main di oktaf yang berbeda (gitar oktaf yang lebih tinggi, keyboard oktaf middle, bas oktaf rendah).
4. Bila kita merasa suara drum terlalu keras, coba perkecil suara di monitor drum. Biasanya karena monitor drum  terlalu keras maka pemain drum main lebih keras. Hal yang sama juga berlaku di monitor instrumen lain.
5. Bila pertempuran antara alat musik masih tetap seru di panggung, coba bagi frekuensi suara semua amplifier di panggung. Gitar disetel agak high dengan mid dan low dikurangi. Bas mengurangi high dan mid nya. Keyboard mengurangi high dan low. Jadi masing-masing ampli memiliki jatah frekuensi masing-masing. Tentu sebelumnya dengan berdiskusi dengan para pemusik tersebut.
Insya Allah tidak terjadi pertempuran suara lagi  - JS gims

 

Mono is good !!

Jangan terlalu kreatif menciptakan mixing stereo dalam live-show. Anda mungkin menikmatinya dari belakang mixer, tetapi sedikit sekali penonton yang berada dalam posisi tepat untuk menikmati stereo-image yang anda ciptakan. Faktanya adalah penonton di sisi kiri mengalami kesulitan mendengar suara yang di pan ke kanan. Begitu juga sebaliknya. Karena itu, tetap gunakan simpel mono-mix - Robin Stephenson

 

Ruangan dengan banyak pantulan

Ruangan dengan banyak reverb (pantulan suara) adalah kutukan. Sound intelligibility (kejelasan dan kejernihan suara) akan hilang dalam ruangan seperti ini.
Dalam menghadapi ruangan seperti ini, ingat Golden Rule “Kejelasan suara akan meningkat bila suara datang dari satu sumber saja”. Rule ini dikembangkan dari teori tentang Comb Filtering (phase cancellation dari pantulan-pantulan suara).
Menempatkan speaker di satu titik akan sangat menolong menghindari hal ini. Selain itu feedback mic juga akan berkurang. Coba saja - Phaenelagh Burnett LENARD AUDIO

 

Peak

Kalau kita tidak memiliki Peak / Clipping Meter di sistem sound kita, coba tutup lubang telinga anda dengan jari, lalu dekatkan kepala anda sedekat mungkin dengan speaker. Ini akan menolong kita untuk mendengarkan bunyi peak / clipping yang tak terdengar. Saya mendapati horn saya peak / clipping dengan cara ini. - Brandon Arender

 

Berurusan dengan Klien

Bila kita harus menangani sound dari samping panggung, adalah ide bagus untuk bertanya pada seseorang di penonton tentang sound yang kita hasilkan. Pastikan orang yang anda tanya dapat anda percaya (contoh : jangan bertanya pada lansia yang pendengarannya sudah pasti menurun !). Adalah lebih baik bila kita bertanya pada panitia penyelenggara. Lakukan perbaikan sesuai sarannya, tapi seperlunya saja jangan terlalu drastis juga. Bagaimana pun juga, bisnis mereka dipengaruhi oleh volume suara kita - Scott H dari PA System

 

Lindungi telinga Anda

Alat yang paling penting untuk Operator Sound adalah telinga. Bila telinga mengalami kerusakan, maka hasil kerja kita tidak akan optimal.
Pastikan agar melindungi telinga anda dengan mengawasi agar kita menghindari bunyi diatas 130 dB secara berlebihan.
Untuk mengetahui keadaan telinga kita, dapat dilakukan tes Audiometry. Laboratorium Klinik Umum seperti HiLab di beberapa kota dapat melakukan hal ini dengan biaya terjangkau. Dengan tes Audiometry, maka kita dapat mengetahui kepekaan telinga kita terhadap frekuensi suara yang berbeda-beda.
Secara umum, kita dapat mengetahui keberadaan telinga kita dengan tes WHO berikut :
- Telinga baik = Mampu mendengar orang berbisik
- Telinga agak rusak = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan secara normal dari jarak 1 meter
- Telinga agak butuh alat bantu dengar = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara dikeraskan dari jarak 1 meter.
- Telinga harus dibantu alat bantu dengar = Hanya mampu mendengar dan mengulang kata-kata yang diucapkan dengan suara berteriak dari jarak 1 meter - JS

 

Feedback dari Subwoofer

Menghindari feedback adalah tugas utama operator sound live. Agar resiko feedback dari subwoofer berkurang, maka suara vokal tidak boleh ada di subwoofer.
Caranya mudah : pasang CD yang ada suara vokalnya, lalu hidupkan hanya subwoofer tersebut. Set Crossover sub hingga tidak ada lagi bunyi vokal penyanyi di situ – Benjamin Soegiaman